Populasi gajah Sumatera hingga penghujung tahun 2007 diperkirakan tersisa antara 2.400 hingga 2.800 ekor saja atau turun sekitar 35 persen dibanding periode 10 tahun lalu.
Tahun 1992 gajah Sumatera diperkirakan masih tersisa sekitar 5.000 ekor,・kata Kepala Pusat Informasi Departemen Kehutanan, Achmad Fauzi, di Jakarta, Rabu (29/8).
Sementara untuk harimau Sumatera, katanya, seiring dengan menurunnya 40 persen sebaran harimau dunia dalam 10 tahun terakhir, tersisa hanya sekitar 400 hingga 500 ekor saja.
Tingginya laju kerusakan habitat, perubahan tata ruang serta tingginya tingkat perburuan dan konflik menjadi faktor utama menurunnya populasi kedua satwa langka yang dilindungi negara tersebut.
Achmad mengatakan, penyelamatan populasi harimau dan gajah Sumatera sangat tergantung dari penyelamatan habitat hutannya yang masih tersisa. Untuk itu pembukaan hutan harus ditinjau ulang dan tata ruang dibangun dengan mengakomodir aspek-aspek ekologis guna mencegah konflik antara manusia dan satwa liar.
Analisis Data Citra Satelit menunjukkan bahwa hutan dataran rendah Sumatera menyusut drastis sekitar 8 juta hektar antara tahun 1990 hingga tahun 2000, sehingga kondisi tersebut memicu terjadinya konflik satwa liar dengan manusia akibat hilangnya habitat satwa liar.
Keadaan inilah yang mendorong Departemen Kehutanan, Kamis (29/8), bertempat di Padang Sumatera Barat akan mengadakan Lokakarya Nasional guna menentukan strategi dan rencana aksi pelestarian harimau dan gajah Sumatera dan Kalimantan.
Tiga subspesies harimau dunia telah punah dari muka bumi dalam tujuh dekade terakhir ini, dua di antaranya adalah harimau Jawa dan harimau Bali,・kata Achmad.
http://buletinbisnis.wordpress.com/2007/08/29/populasi-gajah-sumatera-tersisa-sekitar-2400-ekor/
0 comments:
Post a Comment