Situs Batu Menangis Putri Slongka (Suban air panas)
The megalith stone name as Princess Slongka crying stone recently located at Suban hot spring, one a popular tourism destination at Rejang land.
Situs batu menangis putri selongka terletak di pemandian alam sumber air panas suban, yang merupakan salah satu tempat wisata yang sangat populer di tanah Rejang.
As megalith stone, this site have report since long time ago as you see photo below, its taken from Trophen museum, Netherland and tobe note as part Passumah culture. Passumah is one popular tribe in sumatra highland, and have many megalith stone, Passumah country located as barrier with rejang land in long time ago, and now located at south sumatra province, lampung province and a bit part of Bengkulu province in southern.
Sebagai situs batu megalit keberadaaan telah lama di catat sejarah seperti photo yang di ambil dari Trophen museum negeri Belanda di bawah ini, dan tercatat sebagai peninggalan budaya suku Pasemah yang berada di tanah Rejang. Tanah Pasemah yang terkenal dengan budaya batunya dicatat sejarah berada di dataran tinggi sumatra yang berbatas langsung dengan tanah rejang, yang kini daerahnya berada di propinsi sumatera selatan, lampung dan sebagian selatan propinsi Bengkulu.
Located at Rejang land in many years the stone make legend story as famous folktale in this land.
Karena berada sejak lama di tanah rejang, akhirnya batu ini menjadi legenda bagi suku rejang, sehingga lahirlah cerita rakyat turun temurun tentang batu menangis ini.
The legend tell about a beautifull sacred princess from rejang land kingdom name princess slongka. She thinking sadly about her mate with prince Gambir melayang. Princess Slongka disagree with her engagement made by their parent. She was sitting down at stone, mourn over her fate and crying for long time. Base on this story, so the stone namely as Princess slongka crying stone till today.
Kisah legenda bermula dari seorang putri cantik yang sakti dari kerajaan yang berada di tanah rejang. Putri ini dijodohkan oleh orang tuanya dengan pangeran Gambir Melayang, tetapi putri tidak menyetujuinya. Putri ini duduk di atas batu menangis dan meratapi perjodohannya dengan pangeran Gambir Melayang. Oleh karena itulah batu di mana putri Slongka ini menangis di sebut sebagai batu menangis.
Princess slongka crying stone look as below recently.
Keadaan situs Batu menangis putri Slongka saat ini seperti terlihat di bawah ini.
Konon batu itu mengeluarkan air seperti orang menangis, laporan terakhir pada tahun 1996 batu ini terakhir kalinya mengeluarkan air. Untuk melihat batu tersebut mengeluarkan air maka harus dilakukan ritual khusus di situs Batu Menangis. Berdasarkan Wawancara tim Jupiter kepada pengelola Suban air Panas yaitu Bapak Surya djohan ia mengatakan bahwa “…….Situs Batu menangis ini dari awal ditemukan pada zaman penjajahan belanda, tidak pernah mengalami pemugaran hanya saja di bangun pendopo untuk melindungi situs tersebut dan memang benar-benar batu itu mengeluarkan air apabila dilakukan ritual khusus” ( sumber Surya, 24 mei 2009)
Team Yupiter ( FINALIS FOUR BROADCASTER 2009 )
( Vika Herdanita S.Ip , Rendra Ramadanu , Nastiti , Fajar , Tika )
( Vika Herdanita S.Ip , Rendra Ramadanu , Nastiti , Fajar , Tika )
Credit photo :
Trophen Museum, Pariwisata Rejang Lebong, Andy Armanda
http://senandung4petulai.blogspot. com/
1 comments:
wah, bagus nih..mengangkat cerita sosial budaya...
Post a Comment