Batik Kaganga adalah batik dengan motif corak yang khas dari tanah rejang. Batik ini lahir sekitar tahun 1985 - 1990. Kala itu pemda propinsi Bengkulu sedang giat-giatnya menggalakkan kerajinan kain batik besurek yang merupakan kain batik khas kota Bengkulu. Perkembangan kerajinan seni batik besurek ini akhirnya menginspirasi orang Rejang untuk membuat batik khas dari tanah rejang.
Asal usul motif Batik Kaganga
Bila batik besurek Bengkulu motifnya terinspirasi dari kaligrafi huruf arab, maka batik Kaganga diinspirasi dari motif bentuk huruf-huruf kaganga yang di kenal sebagai aksara suku Rejang. Motif ini kemudian di modifikasi dengan memadu motif bunga Rafflesia arnoldi, yang habitat alaminya banyak di jumpai di tanah rejang.
Asal usul motif Batik Kaganga
Bila batik besurek Bengkulu motifnya terinspirasi dari kaligrafi huruf arab, maka batik Kaganga diinspirasi dari motif bentuk huruf-huruf kaganga yang di kenal sebagai aksara suku Rejang. Motif ini kemudian di modifikasi dengan memadu motif bunga Rafflesia arnoldi, yang habitat alaminya banyak di jumpai di tanah rejang.
Salah satu motif batik Kaganga, terlihat bentuk huruf kaganga dan bunga rafflesia arnoldi sebagai motif dasar |
Huruf Kaganga yang di kenal sebagai aksara rejang merupakan inspirasi utama lahirnya motif batik kaganga |
Bunga Rafflesia arnoldii sebagai motif paduan Batik Kaganga |
Perkembangan Batik Kaganga
Pada era sekitar tahun 1985 - 1990 pemda propinsi Bengkulu menggalakkan kerajinan khas batik daerah. Lahirnya motif batik kaganga ini akhirnya menjadikan batik motif ini sebagai batik khas dari tanah rejang. Tujuan utama pemerintah waktu itu selain menggalakan kerajinan khas daerah, juga mempopulerkan kembali aksara kaganga yang makin langkah pemakaiannya dan sekaligus mempromosikan habitat bunga Rafflesia Arnoldi di tanah rejang.
Ketika kerajinan batik ini di lahir, antusias masyarakat rejang sangatlah besar. Beberapa event kecil peragaan busana batik kaganga di adakan oleh pemda kabupaten rejang-lebong untuk mengenalkannya ke masyarakat di kabupaten Rejang Lebong khususnya dan propinsi Bengkulu umumnya.
Berikut ini contoh motif batik kaganga Motif motif ini merupakan hasil dokumentasi saat di adakan promosi dengan cara menyelenggarakan kegiatan peragaan busana.
Nasib Batik Kaganga kini
Saat lahirnya batik kaganga, ia di sambut kalangan pejabat dan orang orang kaya di tanah rejang dengan baik. Selain jadi batik khas daerah, batik ini jadi benda souvenir yang langkah, maklumlah batiknya waktu itu baru ujicoba diproduksi.
Pengembangan corak motif terus di tingkatkan. Konsumen batik kaganga ini mulanya adalah kelas menengah ke atas. Harganya cukup mahal, karena batik ini dibuat dengan cara tradisional yang di kenal dengan batik tulis.
Pengrajin batik Kaganga |
Namun akhirnya kerajinan ini terpuruk. Nasibnya tidak berbeda jauh dengan nasib proyek pemda lain di propinsi Bengkulu. Keterpurukan terjadi saat proyek pengembangan batik kaganga ini kemudian di pegang oleh istri para pejabat di rejang lebong. Mulanya perkembangannya bagus. Mereka mengirim beberapa pengrajin untuk belajar batik tulis ke jawa yang kemudian menerapkan ilmunya di tanah rejang dengan membuat batik tulis dengan corak motif batik kaganga. Malah pasar batik tulis suteranyapun sudah ada pesanan atau pelanggannya.
Tapi dalam beberapa tahun kemudian, bisnis batik kaganga ini tanpada disadari, di hancurkan oleh para istri pejabat sendiri. Mereka mewajibkan pelajar, PNS dan instansi swasta lain untuk menggunakan batik kaganga. Para istri pejabat inilah yang memesan batik kaganga secara besar besaran ke jawa dengan tehnik batik cap yang kemudian menggerser pengrajin batik tulis kaganga di daerah.
Pemesanan batik cap ini secara besar besaran dari jawa akhirnya membuat batik ini jenuh di pasar lokal. Pesanan batik tulisnya menurut drastis, sehingga akhirnya batik kaganga tidak lagi menjadi batik yang di cari cari orang. Batik kaganga tidak lagi jadi barang lux bagi kalangan menengah ke atas di tanah rejang, karena pemakainya tidak lagi dianggap bisa menaikkan prestise. Justru masyarakat menjadi canggung memakainya karena batik kaganga seakan jadi batik seragam kantor atau seragam sekolah. Inilah kesalahan terbesar yang di buat oleh para istri pejabat yang berbisnis mengelolah batik ini.
Dengan pergantian pejabat di rejang lebong, akhirnya bisnis batik kaganga ini akhirnya tak berkembang lagi. Batik yang tadinya lahir dan menjadi kebanggaan orang rejang, kini dihancurkan sendiri oleh istri pejabat dengan cara membuat batik kaganga dengan tehnik cap, sehingga orang rejang sendiri agak enggan memakainya sebagai identitas diri. Pemakaiannya umumnya bila di instruksi oleh pemda pada acara resmi. Dengan kata lain memakainya karena terpaksa. Seorang teman berkunjung ke tanah rejang, ingin membeli oleh oleh batik kaganga, setelah keliling sehari penuh dia tidak menemukan batik tulis kaganga yang di sebut sebut sebagai souvenir khas tanah rejang ini.
Nah sekarang, apakah pengrajin Batik kaganga dah lahir lagi? Bila ada info dimana yang menjual Batik tulis sutra motif kaganga bisa tinggalkan infi di bagian komentar halaman ini.
Credit photo by andi armanda telah di edit oleh tun jang
0 comments:
Post a Comment