Bila kita melintas jalan raya dari Bengkulu menuju Curup, ada satu tikungan beberapa ratus meter sebelum tiba di desa Tebat Monok, sebelah kirinya ada telaga, yang kini di buat kolam pemancingan, dan sawah. Di pinggirnya ada hutan pinus. Tempat ini sangat asri dan indah. Dahulu Kepahiang adalah ibukota Afdeling Rejang lebong di saat penjajahan Belanda. Dimana Pejabat dan bangsawan Tanah Rejang banyak bermukim. Masa lalunya Kepahiang adalah kota besar di afdeling Rejang Lebong. Par pejabat Belanda sering beristirahat di tempat yang indah ini, dimana mata air di desa tebat monok tersebut di bendung, sehingga menjadi seperti telaga. Pada hari hari tertentu oleh orang pribumi di jadikan tempat berdarmawisata sekaligus arena sabung ayam. Ayam yang kalah dan mati di arena sabung ayam di buang ke telaga tersebut. Sehingga daerah itu di kenal sebagai bendungan ayam, yang dalam bahasa rejang musi di sebut Tebat Monok.
Desa Tebat Monok juga di lalui hulu sungai musi. Di sini juga ada situs megalitikum yaitu batu penjemuran dan situs benteng kuto aur, di mana menurut cerita - cerita masyarakat Rejang Kepahiang, mereka dahulu bertahan di dalam benteng tersebut saat melawan Belanda. Kata benteng Kuto Aur di ambil dari kata aur yang berati bambu. Menurut cerita orang - orang tua yang admin dapat di desa tersebut, bambu bambu tersebut adalah bambu bambu berduri sehingga penjajah sulit masuk ke dalamnya. (Bila ada pembaca yang ingin menambahkan informasi tentang Tebat monok silakan kirim komentar di artikel ini. Admin).
Desa Tebat Monok juga di lalui hulu sungai musi. Di sini juga ada situs megalitikum yaitu batu penjemuran dan situs benteng kuto aur, di mana menurut cerita - cerita masyarakat Rejang Kepahiang, mereka dahulu bertahan di dalam benteng tersebut saat melawan Belanda. Kata benteng Kuto Aur di ambil dari kata aur yang berati bambu. Menurut cerita orang - orang tua yang admin dapat di desa tersebut, bambu bambu tersebut adalah bambu bambu berduri sehingga penjajah sulit masuk ke dalamnya. (Bila ada pembaca yang ingin menambahkan informasi tentang Tebat monok silakan kirim komentar di artikel ini. Admin).
0 comments:
Post a Comment