Tarian Kejai
Tarian ini merupakan kesenian rakyat yang dilakukan pada setiap musim panen raya datang, tarian tersebut dimainkan oleh para muda-mudi nagari di pusat-pusat desa pada malam hari, ditengah-tengah gemerlapan lampu Lampion (telong-telong). Tarian ini pertama kali terlihat oleh seorang pedagang Pasee bernama Hassanuddin Al-Pasee yang berniaga ke negari Bengkulu pada tahun 1468 M, nagari yang dimaksud adalah di Daerah Kabupaten Bengkulu Utara (Lais hingga nagari Bintunan dan Ketahun, sekarang). Sebelumnya (1458) beliau belum menemui adanya tarian rakyat seperti itu, dan terakhir tarian rakyat yang meriah ini terlihat pada tahun 1485 M. Pedagang ini (Mualim Hassanuddin) menjadi raja pertama Kerajaan Islam Banten pada tahun 1481 M dengan sebutan Sultan Maulana Hassanuddin Al-Pasee, wafat dan dimakamkan di Desa Banten Lama pada tahun 1531 M Provinsi Banten. Keterangan lain adanya tari Kejai (Kejei) itu berasal dari Fhathahillah Al Pasee pada tahun 1532 M yang berkunjung ke Bengkulu, dan menyebutkan adanya tarian masal tersebut. Fhathahillah Al Pasee di Banten di kenal dengan sebutan Ratu Bagus Hang-Kei, juga dikenal dengan sapaan Sultan Maulana Syarief Hidayatullah Al Pasee (Raja Banten ke II yang memerintah pada tahun 1531 – 1570 M) dan Bengkulu adalag vasal Banten.(dikutip dari Catatan pinggir Hakim Benardie Sabrie)
Komentar Admin:
Menurut artikel-artikel yang terkumpul dari publikasi eropa dan barat, dan referensi-referensi yang terkumpul di blog ini, Negeri Bengkulu th 1468 yang di maksud oleh sejarawan Bengkulu Hakim Benardie Sabri, adalah Tanah Rejang (Rejang Nation). Ini di didukung oleh catatan-catatan sejarah yang di tulis oleh Inggris dan Belanda yang menyebutkan salah satu pusat kebudayaan Suku Rejang di zaman pendudukan mereka berada di Lais dan Sungai Ketahun. Benda benda bukti kebudayaan Rejang di Musium Negeri Belanda yang photonya diupload di blog ini juga di ambil oleh Belanda dari Lais.
Komentar Admin:
Menurut artikel-artikel yang terkumpul dari publikasi eropa dan barat, dan referensi-referensi yang terkumpul di blog ini, Negeri Bengkulu th 1468 yang di maksud oleh sejarawan Bengkulu Hakim Benardie Sabri, adalah Tanah Rejang (Rejang Nation). Ini di didukung oleh catatan-catatan sejarah yang di tulis oleh Inggris dan Belanda yang menyebutkan salah satu pusat kebudayaan Suku Rejang di zaman pendudukan mereka berada di Lais dan Sungai Ketahun. Benda benda bukti kebudayaan Rejang di Musium Negeri Belanda yang photonya diupload di blog ini juga di ambil oleh Belanda dari Lais.
0 comments:
Post a Comment