Bencana alam selalu saja hadir, disaat manusia lengah dan enggan menyukuri nikmat sang pencipta, membuat kita takut akan hadirnya kematian. Kejadian demi kejadian selalu hadir ditengah kondisi alam yang semakin rusak! Sebuah pertanda bahwa tuhan sedang marah! Gunung meletus, tsunami, gempa bumi,peswat hilang, kapal tenggelam, badai rimba dll.
“Atas nama jiwa dan hati tulus iklas
Mumpung masih ada kempatan buatan kita
mengumpulkan bekat perjalanan abadi
apakah kita mesti ingat tragedi yang selalu membuat pilu hati
dan kenapa harus mereka yang terpilih menghadapnya
dan tentu kita ada hikmah yang harus kita petik dan evaluasi
Bahwa hidup ini hanyalah sesaat.
Atas nama jiwa mari kita heningkan cipta
karena kita masih diberikan waktu
entah sampai kapan tak ada yang dapat menghitung,
Hanya atas kasihnya dan atas kehendaknya
kita masih bertemu matahari,
kepada rumput illang
kepada bintang gemintang
kita dapat mencoba memijam catatanya .........
sampai kapankah waktunya,
hanya bisa terdiam !
dan yang terbaik adalah segera bersujud
karena mumpung masih ada waktu yang tersisa.
Apa kabar kawan.........
sudah terwujud citamu
terbaring diantara rumput ilalang
menatap mega bintang
dengan senyum tipismu
dan nafasmu yang terengah sesak,
kuhantarkan kau tiba dirumahmu !
dan kami masih peduli pada sesama ! karena kami hanyalah sukarelawan yang rela berkorban untuk sebuah tanggung jawab, karena suatu saat nanti mungkin kami yang akan terbaring diantara rumput ilalang menatap mega bintang.”
Bukanlah suatu kerja yang mudah untuk menjadi regu penolong ketika terjadi bencana alam atau sebuah kecelakaan yang dapat merenggut nyawa di dekat kita! Sebuah pengorbanan yang patut diberikan acungan jempol, demi sebuah keselamatan nyawa seseorang, berhari-hari diantara duri rotan, hujan badai, berbekal tekad dan kepedulian.....sekilas tampaknya mudah, namun ternyata mental, fisik dan kemauan adalah kunci yang mereka miliki bekerja tanpa bayaran ataupun pujian! Semoga tuhan memberikan nikmat yang lebih bagi mereka para regu penolong!
Namun sebuah pertanyaan adakah kita selalu waspada dan siaga akan datangnya bencana ataupun kelakaan, adakah yang mampu bekerja tanpa bayaran hanya untuk sebuah rasa kemanusiaan!.........rasa haus, rasa lapar, goretan luka ditubuh, jenuh, dan dinginnya tubuh ! itulah yang menghadapkan para regu penolong pada sebuah kemungkinan mati! Mari kita bangkitkan sikap waspada dan siaga akan bencana yang datang dan kita adalah manusia yang sewaktu waktu butuh pertolongan mereka !
With full dedicate to owner articel http://tprayudhi.multiply.com
0 comments:
Post a Comment