weblogUpdates.ping Taneak Jang, Rejang Land, Tanah Rejang http://rejang-lebong.blogspot.com Taneak Jang, Rejang land, Tanah Rejang: Vanda Hookeriana Si Anggrek Pinsil yang kian Terancam habitatnya di Bengkulu

Vanda Hookeriana Si Anggrek Pinsil yang kian Terancam habitatnya di Bengkulu

·


Anggrek pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.


Di seputar danau kini menjadi kawasan cagar alam karena menjadi plasma nuftah bagi anggrek pensil. Juga ditemukan berbagai fauna seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka seperti kebakung dan palau.

Perambahan cagar alam telah mencapai 70 persen dari luas kawasan, terutama di sepanjang kiri jalan air Sebakul-Desa Nakau. Perambahan ini telah mengancam kondisi fisik kawasan serta sejumlah flora dan fauna yang kini mulai sulit ditemui.

Beruntung, anggrek pensil yang merupakan flora unggulan Danau Dendam Tak Sudah, hingga kini masih bisa dinikmati pengunjung (Meski mungkin mesti datang bukan ke Danaunya untuk melihat bunganya tapi ke tempat Penangkarannya-Admin). Anggrek dengan bunga putih dipadu warna ungu dan bintik-bintik hitam, seperti dilansir Kapanlagi, selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke danau itu.

Berikut Artikel dari www.kapanlagi.com :

Kamis, 01 September 2005 10:42
Anggrek Lilin dapat Ditangkarkan di Pot
Kapanlagi.com - Bunga khas yang terdapat di Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu, Vanda hookeriana (Anggrek lilin) sudah bisa ditangkarkan di dalam pot oleh seorang warga Bengkulu, Diana Jeffri, namun untuk bisa dipindahkan ke habitatnya masih perlu waktu panjang.

Kepala Bappedalda Provinsi Bengkulu Ir Lumban P. Sitorus, Kamis, menyatakan, vanda/anggrek air yang merupakan tanaman khas yang hanya ada di Bengkulu itu kini terancam punah di habitatnya sendiri.

"Anggrek ini makin sulit ditemui dan pengunjung harus menyeberangi rawa-rawa untuk bisa bertemu dengan anggrek yang berwarna putih dipadu ungu tersebut," ujarnya.

Beberapa pengunjung sebelumnya banyak memetik anggrek ini hingga tidak lagi terlihat tumbuh di tempat-tempat yang mudah dijangkau.

Menurut Sitorus untuk memindahkan anggrek tersebut ke habitatnya masih rumit. Sudah beberapa kali hasil dari pot ditanam di habitatnya tapi tidak tumbuh.

Anggrek lilin dalam pot itu bahkan sudah ada yang dijadikan hiasan dalam bentuk rangkaian bunga ucapan selamat dalam jumlah terbatas.

Sitorus menyatakan akan terus mendorong warga untuk membudidayakan anggrek putih hingga bisa ditanam dan berkembang biak di habitatnya. Bahkan bagi yang berhasil mereka bisa saja dicalonkan sebagai penerima Kalpataru untuk kategori pelestari lingkungan.

"Apa yang dilakukan oleh Diana itu belum bisa dinominasikan dalam kalpataru. Itulah sebabnya kita terus mendorong untuk terus bereksperimen agar tanaman hasil penangkaran itu bisa hidup di habitatnya," ujar Sitorus. (*/erl)


Mampukah Bengkulu mengembalikan Vanda Hokeriana ke Habitat aslinya? Atau justru mesti belajar dulu ke Malaysia yang telah berhasil mengembalikan anggrek ini ke habitatnya? Tak perlu malu untuk belajar dari pengalaman negeri tetangga bila memang di perlukan, termasuk berbagi pengalaman dengan para penangkar anggrek ini. BKSDA Bengkulu harusnya lebih proaktip dan tidak ragu ragu untuk belajar dari pengalaman negeri lain bila memang bertahun tahun terbukti Bengkulu belum berhasil mengembalikan Vanda hookeriana ke habitatnya seperti yang cita-citakan Bengkulu bertahun tahun lampau-admin.


http://kapanlagi.com/h/0000080144.html
http://www.deplujunior.org/koran_berani.html?id=199

0 comments:

Rejang Land Pal

Support by

Add to Technorati Favorites blog-indonesia.com