Oleh: Syam Asinar Radjam
Bila di dusunlaman, Prabumulih, masyarakat menyebut jenis jamur ini “tihau tikus”, maka di Tanah Rejang jamur ini di sebut Tieu Tikus.
Masyarakat di beberapa daerah lain di sumsel menamainya “tihau gerigit” atawa “tirau gerigit”.
Jenis jamur ini paling mudah ditemukan pada awal musim penghujan. Tak lama setelah kemarau usai. Paling banyak tumbuh di lajan-lahan yang baru dibuka untuk huma. Kayu-kayu karet (hevea brasiliensis) yang habis ditebang dan dibakar ketika proses membuka huma, menjadi tempat favorit jenis tumbuhan ini.
Makanan Favorit
Di Tanah Rejang Jamur ini akan terasa lezat bila di masak dengan santan campur ikan teri atau ikan lainnya, tapi sekarang susah menemukan penjual jamur ini, meski di laporkan bisa di budi daya.
Di Prabumulih, masakan dari jenis jamur ini masuk daftar makana favorit. Sedap nian jika ditumis atau dijadikan bahan campuran masakan “taruk tutuk” alias daun singkong (manihot esculenta) tumbuk.
Advokat yang pernah menjadi Tim Pencari Fakta kematian pembela HAM Munir mengaku penggemar aneka masakan dari jamur ini. “Tiap kali pulang ke rumah orang tua di Prabumulih, saya pasti pesan minta dimasakkan gulai tihau tikus,” katanya.
Sayangnya, jenis jamur ini tak tersedia sepanjang tahun. Sangat tergantung alam dan musim. Tidak dibudidayakan. Padahal, majalah pertanian Trubus edisi April silam menyebutkan di Thailand, jamur Schizophyllum ini sudah dibudidayakan oleh petani di sana.
Sumber :http://dusunlaman.net/?p=137#more-137
0 comments:
Post a Comment