Gatra.com
Bengkulu, 11 Mei 2005 16:20
Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu mengembangkan itik plasma nutfah (itik khas daerah yang didasarkan hasil uji genetika tidak ada di tempat lain atau dalam literatur) dengan pemurnian pada 800 ekor itik Talang Benih.
Kasubdin Propuksi Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu Ir Almufidah, Rabu mengatakan, kegiatan itu sudah dimulai sejak 2003 lalu dan diharapkan tahun 2005 sudah bisa dilakukan penangkaran.
Kelebihan itik Talang Benih ini, diasumsikan berupa ukuran telur lebih besar dan bentuk tubuh itik lebih indah dengan garis-garis pada badannya.
Pihaknya kini tengah melakukan uji coba genetika dilaboratorium dengan mengambil serum darah dan pengembangannya akan dilakukan melalui proses genetik.
Dari ratusan ekor itik tersebut, beberapa di antaranya diyakini memiliki unsur genetik berbeda. Bila unsur genetik yang ditemukan tidak ada pada ternak itik di daerah lain didasarkan literatur dan ilmu pemuliaan ternak itulah yang akan dikembangkan.
Ia mencontohkan Sumatera Barat yang sukses mengembangkan sapi plasma nutfah dengan nama Sapi Pesisir dan Bengkulu diharapkan juga bisa memiliki kekhasan tersendiri dalam bentuk ternak itik Talang Benih.
Proses pengambangbiakan itik plasma nutfah dilakukan secara alami dengan perkawinan sesama itik yang didasarkan uji serum darah memiliki gen tersendiri.
Telur hasil perkawinan itu akan ditetaskan dan diseleksi hasilnya. Hasil seleksi kemudian ditunggu hingga dewasa dan dikawinkan lagi dengan itik lain yang sudah dipilih hingga didapat itik plasma nutfah.
Untuk keperluan itu, pihaknya menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Bengkulu jurusan peternakan serta konsultan dari IPB.
Hasil dari pemuliaan ini kemudian dikembangkan pada Village Feeding Center (VFC) yang akan dibentuk di desa-desa untuk keperluan pengembangbiakan. [TMA, Ant]
Kasubdin Propuksi Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu Ir Almufidah, Rabu mengatakan, kegiatan itu sudah dimulai sejak 2003 lalu dan diharapkan tahun 2005 sudah bisa dilakukan penangkaran.
Kelebihan itik Talang Benih ini, diasumsikan berupa ukuran telur lebih besar dan bentuk tubuh itik lebih indah dengan garis-garis pada badannya.
Pihaknya kini tengah melakukan uji coba genetika dilaboratorium dengan mengambil serum darah dan pengembangannya akan dilakukan melalui proses genetik.
Dari ratusan ekor itik tersebut, beberapa di antaranya diyakini memiliki unsur genetik berbeda. Bila unsur genetik yang ditemukan tidak ada pada ternak itik di daerah lain didasarkan literatur dan ilmu pemuliaan ternak itulah yang akan dikembangkan.
Ia mencontohkan Sumatera Barat yang sukses mengembangkan sapi plasma nutfah dengan nama Sapi Pesisir dan Bengkulu diharapkan juga bisa memiliki kekhasan tersendiri dalam bentuk ternak itik Talang Benih.
Proses pengambangbiakan itik plasma nutfah dilakukan secara alami dengan perkawinan sesama itik yang didasarkan uji serum darah memiliki gen tersendiri.
Telur hasil perkawinan itu akan ditetaskan dan diseleksi hasilnya. Hasil seleksi kemudian ditunggu hingga dewasa dan dikawinkan lagi dengan itik lain yang sudah dipilih hingga didapat itik plasma nutfah.
Untuk keperluan itu, pihaknya menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Bengkulu jurusan peternakan serta konsultan dari IPB.
Hasil dari pemuliaan ini kemudian dikembangkan pada Village Feeding Center (VFC) yang akan dibentuk di desa-desa untuk keperluan pengembangbiakan. [TMA, Ant]
0 comments:
Post a Comment