Si Kupu-Kupu Rawa
Papilionanthe hookeriana Rchb.f. (1915) adalah salah satu jenis anggrek spesies kebanggaan bangsa Indonesia karena bunganya yang menawan. Bahkan anggrek simbol negeri Singapura yaitu Papilionanthe Miss Joaquim merupakan keturunan dari hasil persilangan antara Papilionanthe hookeriana dengan Papilionanthe teres. Nama hookeriana diberikan sebagai penghormatan kepada Sir William Jackson Hooker, seorang gurubesar botani pada abad ke-18 yang pernah menjabat sebagai direktur Kebun Raya Kew, Inggris.
Anggrek ini termasuk anggrek rawa karena umumnya tumbuh di daerah rawa. Bila dilihat dari sosok perawakannya, anggrek sangat mirip dengan kerabat dekatnya yaitu Papilionanthe teres, sehingga seringkali orang tidak dapat membedakan kedua jenis anggrek ini bila hanya melihat dari tanamannya saja.
Di habitat aslinya tanaman ini dapat mencapai tinggi 2,5 m. Batangnya bulat-silendris, beruas-ruas dan tertutup seludang tipis. Diamater batang antara 0,5-1,2 cm. Daunnya juga berbentuk silendris dengan ujung meruncing dan berposisi tegak. Permukaan batang dan daun halus berwarna hijau. Akar-akarnya muncul di sepanjang buku pada batangnya.
Sifat inilah yang menjadikan anggrek ini mudah untuk dikembangbiakkan melalui teknik stek batang. Karena bentuk batang dan daunnya yang silendris menyerupai pinsil, anggrek ini sering juga disebut sebagai anggrek pinsil
Ukuran bunganya termasuk besar, berdiameter 5-6 cm. Bunga ini tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-25 cm dan muncul dari ketiak daun. Setiap tandan dapat memunculkan 2-15 kuntum sekaligus dengan pola mekar yang tidak serempak. Dari pengamatan yang dilakukan, setiap kuntum bunga memiliki masa mekar antara 20-22 hari. Bunganya berwarna dasar ungu muda hingga ungu keputihan. Anggrek yang sering pula dijuluki sebagai anggrek rawa ini memiliki distribusi yang cukup luas yaitu di Semenanjung Malaya, Sumatera, Bangka hingga Kalimantan.
Mengingat bunganya yang indah, berukuran besar, tahan lama dan sifatnya yang dapat berbunga sepanjang tahun, maka anggrek ini memiliki potensi besar untuk dijadikan induk silangan.
(dedy/www.anggrek.org/berbagai sumber)
http://www.harian-global.com/news.php?item.36342.14
Papilionanthe hookeriana Rchb.f. (1915) adalah salah satu jenis anggrek spesies kebanggaan bangsa Indonesia karena bunganya yang menawan. Bahkan anggrek simbol negeri Singapura yaitu Papilionanthe Miss Joaquim merupakan keturunan dari hasil persilangan antara Papilionanthe hookeriana dengan Papilionanthe teres. Nama hookeriana diberikan sebagai penghormatan kepada Sir William Jackson Hooker, seorang gurubesar botani pada abad ke-18 yang pernah menjabat sebagai direktur Kebun Raya Kew, Inggris.
Anggrek ini termasuk anggrek rawa karena umumnya tumbuh di daerah rawa. Bila dilihat dari sosok perawakannya, anggrek sangat mirip dengan kerabat dekatnya yaitu Papilionanthe teres, sehingga seringkali orang tidak dapat membedakan kedua jenis anggrek ini bila hanya melihat dari tanamannya saja.
Di habitat aslinya tanaman ini dapat mencapai tinggi 2,5 m. Batangnya bulat-silendris, beruas-ruas dan tertutup seludang tipis. Diamater batang antara 0,5-1,2 cm. Daunnya juga berbentuk silendris dengan ujung meruncing dan berposisi tegak. Permukaan batang dan daun halus berwarna hijau. Akar-akarnya muncul di sepanjang buku pada batangnya.
Sifat inilah yang menjadikan anggrek ini mudah untuk dikembangbiakkan melalui teknik stek batang. Karena bentuk batang dan daunnya yang silendris menyerupai pinsil, anggrek ini sering juga disebut sebagai anggrek pinsil
Ukuran bunganya termasuk besar, berdiameter 5-6 cm. Bunga ini tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-25 cm dan muncul dari ketiak daun. Setiap tandan dapat memunculkan 2-15 kuntum sekaligus dengan pola mekar yang tidak serempak. Dari pengamatan yang dilakukan, setiap kuntum bunga memiliki masa mekar antara 20-22 hari. Bunganya berwarna dasar ungu muda hingga ungu keputihan. Anggrek yang sering pula dijuluki sebagai anggrek rawa ini memiliki distribusi yang cukup luas yaitu di Semenanjung Malaya, Sumatera, Bangka hingga Kalimantan.
Mengingat bunganya yang indah, berukuran besar, tahan lama dan sifatnya yang dapat berbunga sepanjang tahun, maka anggrek ini memiliki potensi besar untuk dijadikan induk silangan.
(dedy/www.anggrek.org/berbagai sumber)
http://www.harian-global.com/news.php?item.36342.14
0 comments:
Post a Comment