| Rangkong (hornbill) Burung Rangkong, tidak semua orang pernah melihat secara langsung baik di alam maupun di kebun bintang. Jenis burung ini sangat unik dan memiliki keindahan yang tidak dapat dijelaskan dengan hanya melihat gambar. Burung Rangkong termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 226 tahun 1931, UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang dipertegas dengan SK Menteri Kehutanan No. 301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi UU dan No. 882/Kpts-II/1992 tentang Penetapan Tambahan Beberapa Jenis Satwa yang dilindungi UU. Bagi orang yang tidak pernah melihatnya, burung ini dicirikan oleh ukuran tubuh yang besar, kurang lebih dua kali ayam kampung dan memiliki paruh yang sangat besar menyerupai tanduk sehingga dinamakan hornbill, yang berarti ‘paruh tanduk’. Dari kejauhan, burung ini dapat dikenali melalui suara yang parau lantang. Burung dengan ukuran tubuh yang sangat besar, dengan suara yang keras serta beberapa jenis memiliki warna tubuh yang mencolok, merupakan burung yang sangat jarang dijuampai. Kelompok burung Rangkong (Bucerotidae) mempunyai paruh besar dan kokoh tetapi ringan serta bersifat arboreal. Umumnya burung jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari burung betina. Jenis kelamin Rangkong yang telah dewasa dapat diketahui berdasarkan perbedaan warna balung atau cula, warna sayap, paruh dan mata. Kelompok burung Rangkong mempunyai ukuran panjang total antara 381 - 1600 mm. Bulu berwarna coklat, hitam, putih, atau hitam dan putih. Paruh berwarna merah atau kuning, sangat besar dan melengkung dan sebagian besar burung ini mempunyai cula. Kulit dan bulu di sekitar tenggorokan berwarna terang. Sayap kuat, ekor panjang, kaki pendek, jari-jari kaki besar dan S indaktil (Departemen Kehutanan, 1993). Tentunya akan menjadi pertanyaan bagi kita, apa peranan burung ini bagi ekosistem? Hasil penelitian menunjukkan satwa ini merupakan pemakan buah dan sangat menggemari buah Ara (Ficus sp.) dimana buah ini merupakan pohon kunci bagi kelestarian satwa liar. Kelompok burung Rangkong (Bucerotidae) yang tergolong satwa pemakan buah, berperan dalam penyebaran biji di hutan. Biji-biji tersebar melalui kotorannya karena sistem pencernaan Rangkong tidak merusak biji buah. Selain itu, pergerakan Rangkong keluar dari pohon penghasil buah membantu menyebarkan biji dan meregenerasi hutan secara alamiah. (M. Yusuf) No | Nama Ilmiah | Nama Inggris | Nama Indonesia | Daerah Penyebaran | Status | 1 | Rhinoplax vigil = Buceros vigil | Hemeted Hornbill | Enggang Raja | S,K | I | 2 | Anthracoceros albirostris | Asian Piet Hornbill | Kengkareng Perut Putih | J, S, | II | 3 | Rhyticeros cassidix | Knobbed Hornbill | Julang Sulawesi | Sul | II | 4 | Rhyticeros undulatus | Wreathed Hornbill | Julang Jambul Coklat | J, K, S | II | 5 | Rhyticeros corrugatus | Wrinkled Hornbill | Julang Jambul Hitam | S,K | II | 6 | R. everitii | Sumba Hornbill | Julang Sumba | NT (Sumba) | II | 7 | R. plicatus | Blythis Hornbill | Julang Irian | Maluku, Irian |
| 8 | Annorhinus galeritus | Bush-created Hornbill | Kengkareng Ekor Abu | S,K | II | 9 | Penelopides exharalus | Sulawesi Hornbill | Julang Kecil Sulawesi | Sul | II | 10 | Berericornis comatus | White-croowned Hornbill | Enggang Jambul Putih | S,K | II | 11 | R. subruficollis | Plain pouched Hornbill | Enggang Sumatera | S | I | 12 | Anthrococeros malayanus | Black Hornbill | Kengkareng Hitam | S,K | II | 13 | Buceros rhinoceros | Rhinoceros Hornbill | Rangkong Badak | J, S, K | II | 14 | B. bicornis | Great Hornbill | Rangkong Papan | S | I | Keterangan I : Spesies mendekati kepunahan, pemanfaatan spesies perlu perlakuan internasional yang ketat II : Spesies langka, pemanfaatan spesies perlu pengawasan internasional S (Sumatera), J (Jawa), K (Kalimanta) |
0 comments:
Post a Comment