"Semoga berita ini gak isapan jempol belaka, karena biaya buat Taman Safari operasionalnya sangatlah besar, setidaknya ada perhatian terhadap satwa satwa yang terancam punah di Bengkulu"
Ini Petikan berita dari Kompas.com
BANDUNG, SABTU - Pembangunan taman safari atau kebun binatang baru di Bengkulu tidak semata-mata untuk mendongkrak pariwisata saja. Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbangra) Sekretariat Provinsi Bengkulu, Ir Fauzan Rahim, mengatakan rencana tersebut juga untuk menyelmatakna satwa langka khususnya yang hidup di Bengkulu..
"Pembangunan tanam safari itu selain untuk kegiatan pariwisata juga untuk menyelematkan satwa liar yang keberadaannya kini semakin langka," katanya ketika dikonfirmasi di Bengkulu, Sabtu (16/2). Taman safari itu nantinya bisa menampung semua jenis satwa, terutama spesies Bengkulu, sehingga binatang-binatang langka seperti harimau Sumatera, Beruang Madu, Tapir, Gajah dan badak Sumatera tidak musnah.
Di Provinsi Bengkulu cukup banyak spesies hewan yang kini sudah langka seperti harimau Sumatera yang diperkirakan tinggal sekitar 50 ekor dan badak Sumatera yang jumlahnya kurang dari 10 ekor. Ia mengaku lahan untuk pembangunannya telah ditetapkan yakni di Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Utara. Kini sedang dilakukan inventarisasi untuk memastikan kepemilikan lahan dan pemiliknya, setelah itu dilanjutkan pembebasan lahan.
"Pembangunan kebun binatang itu perlu proses panjang, apalagi areal yang akan dijadikan sebagai lokasinya sebagian merupakan lahan masyarakat," katanya. Taman Satwa Bengkulu atau Taman Remaja yang ada sekarang, menurut dia, lokasinya sudah tidak strategis lagi karena berada di dalam Kota Bengkulu yang arealnya sempit, sehingga sulit dikembangkan.
Di taman safari ini memang akan diprioritaskan untuk penempatan satwa khas Bengkulu atau Sumatera, tapi juga akan diupayakan mendatangkan binatang lain dari luar daerah dan luar negeri. Koleksi binatang yang ada di Taman Satwa sekarang sangat terbatas seperti buaya, ular sanca, monyet, kancil, biawak, kura-kurang, dan beberapa jenis burung. Meski koleksi minim dan hanya terdiri binatang tak termasuk langka, pengunjung obyek wisata itu cukup banyak meski untuk masuk ke lokasi itu dipungut biaya sebesar Rp2000 per orang untuk dewasa dan Rp1000 per orang untuk anak-anak.(ANT/WAH)
http://202.146.4.17/read.php?cnt=.xml.2008.02.16.15334451&channel=1&mn=42&idx=43
0 comments:
Post a Comment