SUKU REJANG (Bengkulu)
Suku Rejang tinggal di pulau Sumatera, terutama di propinsi
Bengkulu dan Sumatera Selatan. Umumnya mereka tinggal di daerah yang
dingin yaitu di pegunungan Bukit Barisan. Sebagian besar daerah
orang Rejang masih berhutan lebat. Bunga Reflesia Arnoldy dan bunga
anggrek liar terdapat juga di sini.
Mata pencaharian utama suku Rejang adalah bercocok tanam.
Usaha lainnya adalah: peternakan, pertukangan kayu, penebangan kayu,
menangkap ikan di sungai, penyadapan karet, atau bekerja di
perkebunan dan pengolahan kayu. Mereka juga melakukan penggalian
batu bara, perak, emas, timah, seng, tembaga dan belerang yang masih
dikerjakan secara tradisional.
Pola pemukiman orang Rejang adalah rumah panggung di atas
tiang-tiang setinggi 1,5 - 2 meter di atas permukaan tanah. Desa
orang Rejang disebut juga Marga. Ini merupakan daerah administratif
pemerintah yang dikepalai oleh seorang Ginde (pemimpin tradisional),
yang dibantu oleh seorang Penggao. Dalam adat orang Rejang pegawai
pemerintah juga merupakan pemimpin tradisional, yang juga disebut
sebagai raja penghulu. Selain itu ada orang yang dianggap sesepuh
desa yang biasa disebut Tua Dusun. Orang Rejang menyebutnya
Tuai-kutai, seorang persona grata, seorang penasehat, dan selalu
ditunjuk sebagai pemimpin tertua dalam upacara-upacara tradisional.
Sebagian besar orang Rejang beragama Islam. Namun demikian
kepercayaan animisme masih menjadi bagian integral dari kepercayaan
dan kebiasaan hidup orang Rejang.
Tingkat pengangguran di sini cukup tinggi. Banyak anak muda yang
tidak melanjutkan sekolah serta mengalami kesulitan untuk mendapatkan
pekerjaan karena kurang ketrampilan. Mereka membutuhkan pelatihan
khusus dan lembaga-lembaga pendidikan informal dengan biaya yang bisa
terjangkau oleh mereka
SUKU REJANG (Bengkulu) misionaris version
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment